Senin, 24 Oktober 2016

Nabi Muhammad saw Pembawa Obor Kemanusiaan

 on Tuesday, 24 March 2015  
Dr. Ijaz Ahmad Qomar - Canada

Nabi Muhammad saw sosok pribadi yang agung. Catatan kehidupan beliau, mulai dari kelahirannya sampai beliau wafat telah sampai kepada kita secara komprehensif. Riwayat tentang segala ucapan dan tindakan beliau terpelihara dengan baik sehingga tidak ada sosok lain di dunia ini, yang setiap sisi kehidupanya, setiap aspek karakter dan ajarannya terdokumentasikan dengan baik yang dapat dibandingkan dengan kelengkapan catatan Nabi Muhammad saw. Bahkan hidup beliau sendiri merupakan buku yang terbuka, dimana kepribadian beliau yang suci senantiasa bersinar terang.

Nabi Muhammad saw dilahirkan di Mekkah pada tahun 570 M. Pada saat itu, setiap wilayah di dunia telah tenggelam dalam degradasi moral. Ajaran murni agama Kristen telah semakin memudar. Di India, penyembahan berhala dan ratusan isme semakin berkembang. Diskriminasi rasial yang berdasarkan kasta dan dogma "tak tersentuh" telah merajalela. Situasi ini digambarkan di dalam Al-Qur'an:
Kerusakan telah meluas di daratan dan di lautan, di sebabkan perbuatan tangan manusia... (Ar-Rum: 41)
Bahkan bangsa-bangsa beradab telah berada di tangga terendah dari tangga agama, moral dan spiritual. Bahkan pada abad ke-5 dan ke-6, dunia beradab sedang berdiri di tebing kehancuran moral. Masyakat telah tenggelam pada perbuatan-perbuatan kotor, kebodohan, dan keacuhan. Keburukan dari alkolisme, perjudian, penindasan, tirani, kekerasan, kekejaman dan berbagai perbuatan buruk lainnya adalah hal yang biasa pada masa itu. Kepribadian Nabi Muhammad saw secara alami telah dianugerahi dengan keberuntungan. Ketaatan kepada Sang Pencipta dan cahaya kenabian di dalam diri beliau membuat beliau tidak pernah terpengaruh oleh penyakit masyarakat tersebut. Beliau adalah perwujudan dari kesucian, kemurnian akhlak dan kesalehan.

Dalam kondisi masyarakat seperti itu Allah Taala mengutus Nabi Muhammad saw, pada usia 40 tahun, untuk memimpin umat manusia pada tahun 610 M. Saat Nabi Muhammad saw mengangkat suara melawan kemusyrikan dan penyembahan berhala dan mengajak dunia menuju Keesaan Tuhan yang sejati, orang-orang  dari suku beliau, dan bahkan seluruh bangsa Arab menentang beliau dengan keras. Mereka menganiaya Nabi Muhammad saw dan para pengikut beliau, tetapi Nabi Muhammad saw tidak pernah goyah dan tetap berdiri teguh dalam keyakinannya kepada Keesaan Allah. Meskipun menghadapi penderitaan dan penindasaan yang kuat, beliau tetap gigih menyampai pesan Allah. Para pengikut awwalin memberikan semua pengorbanan  untuk mempertahankan keimanan yang baru itu. Mereka siap untuk berpisah dengan orang-orang terdekat dan orang-orang yang mereka sayangi, mereka siap menderita kerugian harta dan benda-benda berharga yang mereka miliki, semata-mata karena keimanan mereka. Mereka diusir dari rumah mereka, tetapi orang-orang itu tidak berhasil mengusir mereka bahkan menggeser sedikit saja keimanan mereka.

Setelah tiga belas tahun penganiayaan akhirnya Nabi Muhammad saw dan para pengikut beliau berhijrah dari Mekkah ke Madinah. Tetapi musuh Islam tidak membiarkan mereka begitu saja, bahkan mereka ingin menghapuskan Islam dengan kekuatan mereka. Untuk alasan inilah Allah mengizinkan Nabi Muhammad saw untuk membela diri dengan tujuan semata-mata untuk membangun perdamaian dan kebebasan berkeyakinan. Meskipun dengan perlengkapan yang minim dan pasukan yang kecil, Allah taala menganugerahkan kesuksesan kepada mereka. Hal itu semata-mata karena bantuan dan dukungan dari Allah taala kepada Nabi Muhammad saw.

Hanya delapan tahun setelah hijrah dari Mekkah, orang-orang Mekkah tunduk kepada Nabi Muhammad saw. Pada saat itu bisa saja beliau menetapkan balas dendam kepada orang-orang kafir Mekkah atas kebiadaban mereka sebelumnya, karena beliau sekarang telah bertindak sebagai pemenang, tetapi beliau memilih untuk memaafkan mereka semua. Tindakan pengampunan tersebut tiada bandingnya dalam sejarah umat manusia.

Kamis, 06 Oktober 2016

13 PINTU REZEKI

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh wa maghfirotuw wa azrin kariim

Apa saja yg kita butuhkan tentunya Allah berikan, bahkan sebelum kita mengangkat kedua tangan kita, semua hajat kita selalu dipenuhi Allah, namun bukan yg kita inginkan. Kita perlu mentransfer semua amalan kita/fikir kita/cashflow dunia utk disimpan dalam rekening langit kita yaitu BCA alias Bank Central Akherat, dimana Allah siapkan 13 pintu Cashflow Langit/Pintu Rizki Nya agar kita bisa menabung setiap hari, namun sayangnya tabungan BCA ini tidak bisa dicairkan banyak banyak di dunia krn tak akan mampu menampungnya.

Pada umumnya kebanyakan dari kita baik yg  berada Indonesia maupun di belahan dunia lainnya hanya mengenal (Cash Flow Langit)  Pintu Rejeki No 13, dan sedikit sekali yang mengenal atau bahkan mengetuk pintu rejeki no 1 s/d no 12
Apakah benar ada 13 (cash Flow Langit) pintu rejeki itu?
Berdasarkan Quran + Hadist, para ulama' sepakat bahwa berikut merupakan (CASH FLOW LANGIT)  pintu2 rezeki bagi seorang yang BERIMAN:

1. Taqwa : takut/taat/patuh hanya pada Nya, hanya berharap/ meminta/bergantung pada Nya.
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. (QS. Ath Tholaq: 2-3)
2. Tawakkal  bergerak dan berserah diri sepenuhnya kepada Nya, or kerjakan dan lalui prosesnya, and then serahkan hasilnya kepada Allah.
 “Seandainya kamu sekalian benar-benar tawakal kepada Allah niscaya Allah akan memberi rizki kepadamu sebagaimana ia memberi rizki kepada burung, dimana burung itu keluar pada waktu pagi dengan perut kosong (lapar) dan pada sore ia kembali dengan perut kenyang;”(HR At Turmudzy).
3. Sholat  kerjakan shalat yang Fardhu di tambahkan juga shalat sunnah, (kehilangan 1 sholat saja, ibaratnya sudah kehilangan seluruh harta dan keluarga). Jadikan sabar dan sholat sebagai penolongmu (2:153), mencegah perbuatan keji dan munkar (29:45)
4. Doa  
hanya bermunajat kepada Yang Maha Memiliki, Maha Kaya yaitu kepada Allah SUBHAANAHU WATA'ALA, bahkan hanya Doa yg dapat merubah qodho dan qodhar (keutamaan doa (2:186); (2:201); perintah. Berdoa (7:29),(7:55-56),(9:103)

“Rosulullah SAW bersabda:”Barang siapa ingin agar do’anya terkabul dan kesulitan-kesulitannya teratasi, hendaklah dia menolong orang yang dalam kesempitan( HR. Ahmad)
“Rosulullah SAW pernah ditanya :”Pada waktu apakah doa itu sangat di dengar ? Beliau menjawab :”Yaitu pada tengah malam yang akhir, dan sesudah sholat-sholat fardu,” (HR. At Turmudzy) (sebaiknya doa minta hidayah dan magfiroh dan diistikomahkan dalam dakwah)
5. Dakwah  
menyeru manusia kepada Nya, amar ma'ruf nahi mungkar, mengajak pada kebaikan. Sampaikan walau hanya 1 ayat.
6. Silaturrahim
 “Barang siapa yang ingin untuk dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaknya ia suka bersilaturrahim,” (HR Bukhari dan Muslim).
“Rosulullah SAW bersabda :”Barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan tetap dikenang (kebaikannya) setelah meninggal, maka sambunglah tali silaturrahim,” (HR Bukhari dan Muslim).
7. Taklim  belajar dan mengajarkan ilmu-ilmu agama/akhirat, apalagi taklim harian di rumah yg hampir banyak keluarga sudah melupakan. (2:51; 58:11; 9:122; 20:114; 41:33) Wahai orang yg beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yg tidak kamu kerjakan ? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa apa yg tidak kamu kerjakan (Ash Shaff [61]:2-3)
 “Man salaka toriiqonn yaltamisu fiihi ilmannn sahhalaallah lahu toriiqonn ilal jannati;”Barang siapa yang berjalan menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan surga; “Man yuridillahu bihii khoironn yufaqqihhu fiddin;”Apabila Allah menghendaki kebaikan pada seorang hamba, maka Allah akan fahamkan padanya tentang agama; “(HR Bukhari dan Muslim) (baca kitab fadhilah amal, fadhilah sedekah, fasdhilah haji, muntafak hadist, hayatus sahabah, adab sunnah sehari-hari, muzakaroh 6 sifat sahabat, belajar ilmu masail pada Ulama)
8. Dzikir/Tilawah
Dzikir  Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram (13:28; 29:45; 39:23; 33:41; 39:22; 63:9; 58:19; 5:91; 3:191; 51:49; 62:9; 20:14 dst)
Senantiasa menghubungkan diri pada Nya dengan mengingat dan menyebut Asmaul Husna atau zikir Laa Illa Ha Ilallah Muhammadur Rasulullah atau zikir yang lainnya,
Tilawah  membacakan ayat-ayat suci Al Quran secara istiqamah, rumah akan bercahaya bila senantiasa dikumandangkan ayat al quran.
9. Puasa : keutamaan puasa menghapuskan dosa (33:35), dan terhindar dari kemaksiatan (2:138)
10. Istighfar.
Rasulullah saw saja yg dosanya telah diampuni senantiasa beristighfar 70x dalam 1 hari, apakah kita yg bertumpuk dosa akan lalai memohon ampunan Nya. Dan janji Allah bagi orang yg selalu istighfar akan diberikan rizki yg tak disangka sangka datangnya.  
"Barangsiapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah melegakan setiap kegundahan mereka, melepaskan setiap kesempitan mereka dan memberikan rizki secara tidak terduga duga. "(HR Abu Dawud)
11. Sedekah 
“Bersedekahlah dan jangan menghitung-hitung dan mempersoalkan apa yang kamu sedekahkan. Nanti Allah akan menghitung-hitung dan membalasmu yang sama,” (HR Bukhari).
“Rosulullah SAW bersabda:”Sedekah tidak akan mengurangi harta, Allah pasti menambahkan kemuliaan kepada seorang hamba yang memiliki sifat mema’afkan. Tidak ada (balasan) bagi seseorang yang rendah hati kepada Allah, kecuali Allah mengangkat (derajat)nya,” (HR Muslim)
“Rosulullah SAW bersabda:” Sungguh seorang yang bersedekah di waktu masih hidup dan masih sehat dengan satu dirham akan lebih baik baginya daripada ia bersedekah seratus (yang dilaksanakan) sesudah ia mati,” (HR Abu Daud).
12. Nikah �
 meski miskin namun Allah akan buka pintu rizki bagi pasangan yg menikah krn Allah(24:32)  (Perintah Nikah 4:3; 24:32; 30:21), (sunnah rasul 13:38)
13. KERJA / Berusaha (Bertani / Dagang/beternak)
 - " dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yg diusahakannya. Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kpdnya). Kemudian akan diberi balasan kpdnya dgn balasan yg sempurna, dan bahwasanya kpd Tuhanmu lah kesudahan (segala sesuatu) dan bahwasanya Dialah yg menjadikan org tertawa dan menangis, dab bahwasanya Dialah yg mematikan dan menghidupkan, dan bahwasanya Dialah yg menciptakan pria dan wanita .......dan bahwasanya Dia yg memberikan kekayaan dan kecukupan" (QS An Najm [53]: 39-44,48)

Nah, ternyata pintu rizki alias Cashflow Langit gag cuma di pintu ke 13 saja, masih banyak yg lain, kalo perlu kita ketuk seluruh pintu untuk memenuhi atau mengisi rekening kita di BCA (Bank Central Akherat) nah jika butuh cashflow dunia maka tinggal tarik ATM (Allah Tempat Meminta) saat sholat fardhu/tahajud/dhuha dll, pin ATM nya adalah mengangkat kedua tangan ini, krn jika kita baca tulisan di tangan kita akan tertulis angka arab 81 + 18, jumlahnya 99, nah tangan kita saja sudah menyebut 99 asma Allah, bila telapak tangan kanan ditumpuk/disatukan tentunya menggambarkan tulisan ALLAH. Jadi cukup angkat kedua tangan kita, maka Allah lebih tau apa yg kita butuhkan, cukup dengan risau dan fikir kita atas agama Allah.

Yuk Ketuk Pintu Pintu Rizki (Cashflow Langit) Yg Lain .....jadi jangan 1 ajah .....

Banyak orang awam sibuk menggunakan OTAK KIRInya, banyak trainer ngajarin menggunakan OTAK KANAN dan OTAK TENGAH, nah ini yg berbeda krn gimana YG GAG PUNYA OTAK atau bisa dibilang TANPA OTAK tapi mendatangkan CASHFLOW LANGIT(Nusrotullah)

Jumat, 23 September 2016

Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib

Salah satu pembahasan dari Tuntunan sholat sunah adalah sholat rawatib. Dari Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha, Istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلِّى لِلَّهِ كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً تَطَوُّعًا غَيْرَ فَرِيضَةٍ إِلاَّ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ أَوْ إِلاَّ بُنِىَ لَهُ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ. قَالَتْ أُمُّ حَبِيبَةَ فَمَا بَرِحْتُ أُصَلِّيهِنَّ بَعْدُ
“Seorang hamba yang muslim melakukan shalat sunnah yang bukan wajib, karena Allah, (sebanyak) dua belas rakaat dalam setiap hari, Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah (istana) di surga.” (Kemudian) Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha berkata, “Setelah aku mendengar hadits ini aku tidak pernah meninggalkan shalat-shalat tersebut.” [1]
Hadits yang agung ini menunjukkan keutamaan shalat sunnah rawatib, sehingga Imam an-Nawawi mencantumkan hadits ini sebagai hadits yang pertama dalam bab: keutamaan shalat sunnah rawatib (yang dikerjakan) bersama shalat wajib (yang lima waktu), dalam kitab beliau Riyadhus Shaalihiin. [2]
Mutiara hikmah yang dapat kita petik dari hadits ini:
  1. Sholat sunnah Rawatib adalah shalat sunnah yang dikerjakan sebelum dan sesudah shalat wajib lima waktu. [3]
  2. Dalam riwayat lain hadits ini dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan dan memerinci sendiri makna “dua belas rakaat” yang disebutkan dalam hadits di atas[4], yaitu: empat rakaat sebelum shalat Zhuhur[5] dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah Magrib, dua rakaat sesudah Isya’ dan dua rakaat sebelum Subuh[6]. Adapun riwayat yang menyebutkan: “…Dua rakaat sebelum shalat Ashar”, maka ini adalah riwayat yang lemah[7] karena menyelisihi riwayat yang lebih kuat yang kami sebutkan sebelumnya. [8]
  3. Keutamaan yang disebutkan dalam hadits di atas adalah bagi orang yang menjaga shalat-shalat sunnah rawatib dengan melaksanakannya secara kontinyu, sebagaimana yang dipahami dan dikerjakan oleh Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha, perawi hadits di atas dan demikian yang diterangkan oleh para ulama[9].
  4. Jika seseorang tidak bisa melakukan Shalat sunnah rawatib pada waktunya karena ada udzur (sempitnya waktu, sakit, lupa dan lain-lain) maka dia boleh mengqadha (menggantinya) di waktu lain[10]. Ini ditunjukkan dalam banyak hadis shahih. [11]
  5. Dalam hadis ini terdapat peringatan untuk selalu mengikhlaskan amal ibadah kepada Alah Ta’ala semata-mata.
  6. Hadits ini juga menunjukkan keutamaan amal ibadah yang dikerjakan secara kontinyu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Amal (ibadah) yang paling dicintai Allah Ta’ala adalah amal yang paling kontinyu dikerjakan meskipun sedikit.” [12]
  7. Semangat dan kesungguhan para sahabat dalam memahami dan mengamalkan petunjuk dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, inilah yang menjadikan mereka lebih utama dalam agama dibandingkan generasi yang datang setelah mereka.
Dalam Tuntunan Sholat Sunah, Shalat Sunnah Rawatib adalah shalat sunnah yang mengiringi shalat fardhu. Shalat Sunnah Rawatib terdiri dari,
  1. 2 raka’at sebelum Shubuh
  2. 4 raka’at atau 2 raka’at sebelum Dhuhur
  3. 4 raka’at atau 2 raka’at sesudah Dhuhur
  4. 4 raka’at atau 2 raka’at sebelum Ashar
  5. 2 raka’at sebelum Magrib
  6. 2 raka’at sesudah Magrib
  7. 2 raka’at sebelum Isya’
  8. 2 raka’at sesudah Isya’
Dari 22 raka’at rawatib tersebut terdapat 10 raka’at yang sunnah muakkad (karena tidak pernah ditinggalkan oleh Rosulullah SAW).Berlandaskan hadist sebagai berikut,
Dari Ibnu Umar bahwa Rosulullah SAW senantiasa menjaga(melakukan) 10 raka’at(rawatib) yaitu 2 raka’at sebelum Dzuhur dan 2 raka’at sesudahnya,2 raka’at sesudah magrib di rumah beliau,2 raka’at sesudah Isya’ di rumah beliau SAW,dan 2 raka’at sebelum Shubuh (HR Imam Bukhari dan Muslim).
Adapun 12 rakaat yang lain termasuk sunnah ghairu muakkad,berdasarkan hadist sebagai berikut:
1.   Dari Ummu Habibah,bahwa Rosulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa senantiasa melakukan shalat 4 raka’at sebelum Dhuhur dan 4 raka’at sesudahnya maka Allah mengharamkan baginya api neraka”(HR Abu Dawud dan Tirmidzi)
2.   Nabi SAW bersabda,
“Allah mengasihi orang yang melakukakn shalat emapat raka’at sebelum shalat Ashar (HR Imam Ahmad,Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Huzaimah)
Shalat sunnah sebelum shalat ashar boleh juga dilakukan dua raka’at berdasarkan sabda Nabi SAW,
“Di antara dua adzan(adzan dan iqamah) terdapat shalat”(HR Imam Bazzar)
  1. Nabi SAW bersabda,“Shalatlah kalian sebelum (shalat) Magrib,dua raka’at” (HR Imam Bukhari dan Muslim)
  2. Sahabat Nabi SAW Sayyidina Anas RA berkata,
“Di masa Rasulullah SAW kami shalat dua raka’at setelah terbenamnya matahari sebelum shalat Magrib”(HR Imam Bukhari dan Muslim)
Ketentuan Shalat Sunnah Rowatib
1.   Pengertian Shalat Sunnah Rowatib
Shalat Sunnah Rowatib adalah shalat sunah yang waktu pelaksanaannya  mengiringi shalat fardu lima waktu. Shalat tersebut dilakukan sebelum atau sesudah shlat fardu. Sholat Sunat Rawatib yang dikerjakan sebelum sholat fardu disebut rawatib qobliyah, sedangkan Sholat Sunat Rawatib yang dikerjakan sebelum sholat wajib disebut rawatib bakdiyah.
2.   Hukum Sholat Sunat Rawatib.
Sholat Sunat Rawatib itu bila ditinjau dari segi hukumnya terbagi dua :
3.   Sholat Sunat Rawatib Muakkad yaitu sholat sunah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan, karena selalu dikerjakan oleh Nabi Muhammad Saw.
Sholat Sunat Rawatib Muakkad terdiri dari :
  1. Dua rakaat sebelum sholat Subuh.
  2. Dua rakaat sebelum sholat Zuhur.
  3. Dua rakaat sesudah Shola Zuhur.
  4. Dua rakaat sesudah sholat Magrib.
  5. Dua rakaat sesudah sholat Isya
Dalil naqlinya  yang menjelaskan tentang Sholat Sunat Rawatib Muakkad !
artinya:”Dari Abdullah bin Umar, ia berkata: “Saya ingat dari Rasulullah Saw, dua rakaat
sebelum Zuhur, dua rakaat sesudah Zuhur, dua rakaat sesudah Magrib, dua rakaat
sesudah Isya, dan dua rakaat sebelum Subuh”.  (HR. Bukhari dan Muslim).
  1. Sholat Sunat Rawatib ghoiru Muakkad yaitu  sholat sunah yang kurang dianjurkan untuk dilaksanakan, karena Nabi Muhammad Saw tidak selalu melaksanakannya. Sholat sunah Rawatibghairu Muakkad terdiri dari :
    1. Dua rakaat sebelum Sholat Zuhur.
    2. Dua rakaat sesudah Sholat Zuhur.
    3. Empat rakaat sebelum Sholat Ashar.
    4. Dua rakaat sebelum Sholat Magrib.
    5. Dua rakaat sebelum Sholat Isya.
Mempraktek Sholat Sunat Rawatib
Cara melaksanakan Sholat Rawatib baik sebelum mapun sesudahnya (qobliyah dan ba’diyah dikerjakan dua rakaat sama dengan sholat fardu baik gerakannya maupun bacaannya, tetapi yang berbeda hanyalah niatnya.
Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan sholat sunah rawatib sbb:
  1. Tidak didahului azan dan iqomah.
  2. Dilaksanakan secara munfarid (sendirian).
  3. Bacaannya tidak dinyaringkan.
  4. Jika lebih dari dua rakaat, maka setiap dua rakaan satu dalam.
  5. Sebaiknya tempat mengerjakan sholat rawatib pindah sedikit dari tempat mengerjakan sholat fardu.
  6. Diutamakan pada rakaat pertama membaca Surat Al Kafirun, dan pada rakaat kedua membaca Surat Al Ikhlas.
  7. Diawali dengan niat menurut macam sholatnya.
Niat melaksanakan sholat rawatib cukup dalam hati sesuai dengan macam sholat rawatib tersebut, tetapi boleh diucapkan atau dilafalkan.
Adapun lafal niat sholat sunah rawatib sbb:
  • Niat Sholat sunah rawatib qobliyah Subuh (sebelum sholat subuh)
    اُصَلِّى سُنَّةَ الصُّبْحِِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً للهِ تَعَالَى
artinya: “Saya niat sholat sunah sebelum Subuh dua rakaat karena Allah”
  • Niat Sholat sunah rawatib qobliyah Zuhur (sebelum sholat Zuhur)
    اُصَلِّى سُنَّةَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً للهِ تَعَالَى
artinya: “Saya niat sholat sunah sebelum zuhur dua rakaat karena Allah”
  • Niat Sholat sunah rawatib ba’diyah Zuhur (sesudah sholat Zuhur)
    اُصَلِّى سُنَّةَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً للهِ تَعَالَى
artinya: “Saya niat sholat sunah sesudah Zuhur dua rakaat karena Allah”
  • Niat Sholat sunah rawatib qobliyah Asar (sebelum sholat Asar)
    اُصَلِّى سُنَّةَ الْعَصْرِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً للهِ تَعَالَى
artinya: “Saya niat sholat sunah sebelum asar dua rakaat karena Allah”
  • Niat Sholat rawatib qobliyah Magrib (sebelum sholat Magrib)
    اُصَلِّى سُنَّةَ الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً للهِ تَعَالَى
artinya: “Saya niat sholat sunah sebelum Magrib dua rakaat karena Allah”
  • Niat Sholat sunah rawatib ba’diyah Magrib (sesudah sholat Magrib)
    اُصَلِّى سُنَّةَ الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً للهِ تَعَالَى
artinya: “Saya niat sholat sunah sesudah Magrib dua rakaat karena Allah”
  • Niat Sholat rawatib qobliyah Isya’ (sebelum sholat Isya’)
    اُصَلِّى سُنَّةَ الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً للهِ تَعَالَى
artinya: “Saya niat sholat sunah sebelum Isya’ dua rakaat karena Allah”
  • Niat Sholat rawatib ba’diyah Isya’ (sesudah sholat Isya’)
    اُصَلِّى سُنَّةَ الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً للهِ تَعَالَى
artinya: “Saya niat sholat sunah sesudah Isya’ dua rakaat karena Allah”

Kamis, 22 September 2016

Sesungguhnya kebenaran dapat menjadi lemah karena perselisihan dan perpecahan dan kebathilan sebaliknya dapat menjadi kuat dengan persatuan dan kekompakan.

Senin, 19 September 2016

I. Pengertian
Qurban bahasa arabnya adalah الأضحية (al-udhiyah) diambil dari kata أَضْحَى (adh-ha).
Makna أَضْحَى (adh-ha) adalah permulaan siang setelah terbitnya matahari dan dhuha yang selama ini sering kita gunakan untuk sebuah nama sholat, yaitu sholat dhuha di saat terbitnya matahari hingga menjadi putih cemerlang.
Adapun الأضحية (al-udhiyah / qurban) menurut syariat adalah sesuatu yang disembelih dari binatang ternak yang berupa unta, sapi dan kambing untuk mendekatkan diri kepada Allah yang disembelih pada hari raya Idul Adha dan Hari Tasyrik. Hari Tasyrik adalah hari ke 11, 12, dan 13 Dzulhijah.
كُلُّ أَيَّامِ التَّشْرِيقِ ذَبْحٌ (رواه الدارقطنى و البيهقى)
“Semua hari-hari Tasyriq adalah (waktu) menyembelih qurban” (HR. Ad-Daruquthni dan Al Baihaqi didalam As-Sunanul Kubro)
II. Hukum Qurban
Hukum menyembelih qurban menurut madzhab Imam Syafi’i dan jumhur Ulama adalah sunnah yang sangat diharap dan dikukuhkan. Ibadah Qurban adalah termasuk syiar agama dan yang memupuk makna kasih sayang dan peduli kepada sesama yang harus digalakkan.
Dan sunnah disini ada 2 macam :
1. Sunnah ‘Ainiyah, yaitu : Sunnah yang dilakukan oleh setiap orang yang mampu.
2. Sunnah Kifayah, yaitu : Disunnahkan dilakukan oleh sebuah keuarga dengan menyembelih 1 ekor atau 2 ekor untuk semua keluarga yang ada di dalam rumah.

Sedekah Membawa Keberkahan

Sedekah bagaikan pohon yang selalu disiram hingga berbuah yang subur, begitupun manfaatnya dapat membawa keharmonisan dan rezeki yang terus mengalir. Mau tau keberkahannya... simak yuk!

 SETIAP manusia sudah dijamin rezekinya oleh Allah. Ia tidak hanya rupiah tetapi pengertiannya sangat luas sekali baik kesehatan, ketenteraman jiwa, keturunan, isteri dan anak yang baik.
Ada yang selalu mengeluh terhadap keadaan ekonomi kesehariannya, kerana sudah membanting tulang kesana-kemari mencari rezeki tetapi belum juga merubah nasibnya.

Sebagai hamba Allah yang beriman, anggaplah semua itu adalah cobaan serta rintangan agar menjadikan diri kita lebih bersabar dan terus berusaha.

Teruslah berusaha karena setiap kesuksesan pastinya memerlukan kerja keras yang terus-menerus.

Bersikap rido dan bertawakal agar Allah SWT. memberkati segala yang kita lakukan. Sesungguhnya Allah Maha Pemberi dan Pemurah atas rezeki untuk hamba-Nya.

Semua yang berlaku atas izin-Nya. Ketika seorang hamba berprasangka buruk kepada Allah, maka keburukanlah yang diterima.
Jika mereka bertawakal kepada Allah maka Allah pasti mencukupkan keperluannya. Perhatikan firman Allah berikut ini:
“Barang siapa yang menyerahkan diri kepada Allah, maka Allah akan mencukupkannya (memelihara). Sesungguhnya Allah menyampaikan urusan-Nya. Sesungguhnya Allah mengadakan qadar (takdir) bagi setiap sesuatu.” (QS At-Taalaq: 3).

Namun taukah anda bahwa sikap memberi atau bersedekah mempunyai kelebihan dalam urusan mencari uang. Bahkan dapat membuka pintu rezeki lebih luas, kepada mereka yang melakukannya.
Amalan bersedekah penyubur kebaikan serta melipat gandakan rezeki seseorang hamba.